WEB BLOG
this site the web

Ikan Air Tawar di Indonesia

IKAN – IKAN AIR TAWAR YANG BANYAK TERDAPAT DI INDONESIA BESERTA NAMA LATINNYA :
1.Ikan Mas (Cyprinus carpio)
2.Ikan Tawes (Punctius javanicus)
3.Ikan Sepat Siam (Trichogaster pectoralis)
4.Ikan Sepat Rawa (Trichogaster trichopterus)
5.Ikan Gabus (Channa striata)
6.Ikan Mujair (Oreocromis mossambicus)
7.Ikan Nila (Oreocromis niloticus)
8.Ikan Belut (Monopterus albus)
9.Ikan Gurame (Osphronemus gouramy)
10.Ikan Lele (Clarias batrachus)
11.Ikan Jambal (Pangasius pangasius)
12.Ikan Betok (Anabas testudineus)
13.Ikan Nilem (Osteochilus haselti)
14.Ikan Betutu (Oxyeleotris marmorata)
15.Ikan Tambakan (Helostoma temminckii)

IKAN AIR LAUT di INDONESIA

IKAN – IKAN AIR LAUT YANG BANYAK TERDAPAT DI INDONESIA BESERTA NAMA LATINNYA :
1.Ikan Tenggiri (Scomberomerus commersoni)
2.Ikan Tongkol (Auxis sp.)
3.Ikan Cangkurengan (Megalaspis cordyla)
4.Ikan Layur (Trichurus savala)
5.Ikan Layang (Decapterus russeli)
6.Ikan Selar Kuning (Caranx leptolepis)
7.Ikan Kakap Hitam (Lates calcarifer)
8.Ikan Kakap Merah (Lutjanus argentimaculaticus)
9.Ikan Kerapu Lumpur (Ephinephilus tauvina)
10.Ikan Teri (Stelophorus indicus)
11.Ikan Belanak (Mugil cephalus)
12.Ikan Buntal Landak (Dyodon hystrix)
13.Ikan Bawal (Pampus argentus)
14.Ikan Bawal hitam (Formio niger)
15.Ikan Pari (Dasyatis sp.)
16.Ikan Buntal Kelapa (Tetraodon reticulus)
17.Ikan Julung-julung (Hemirhampus far)
18.Ikan Sebelah (Psettodes erumei)
19.Ikan Kembung Betina (Rastralliger neglutus)
20.Ikan Kembung Jantan (Rastralliger kanagurta)

Jilatan Api berlafal Allah Pada Ledakan Sumur Lapindo



Jilatan api pipa gas Pertamina di Lapindo yang berbentuk lafal Allah
Fotografer: Budi Sugiharto
Samuel Johnson Sutanto menjepret jilatan api ledakan pipa gas Pertamina di lumpur Lapindo berkali-kali. Salah satunya yang ditunjukkan memperlihatkan jilatan api berlafal Allah.

Memang jika dilihat sekilas, foto jilatan api itu terkesan biasa. Namun jika foto itu dicermati dan diteliti lebih lama, memang terlihat jilatan apinya membentuk lafal Allah dan kuda laut. Allahu Akbar...!!!

IKAN HIAS INDONESIA

IKAN – IKAN HIAS YANG BANYAK TERDAPAT DI INDONESIA BESERTA NAMA LATINNYA :

  1. Ikan Botia (Botia macracanthus)
  2. Ikan Sepat Mutiara (Trichogaster leeri)
  3. Ikan Peyang/Arwana/Tangkulasa (Sclerophages formosus)
  4. Ikan Cupang (Betta picta)
  5. Ikan Oskar (Astronatus cellatus)
  6. Ikan Manvis/Angelfish (Pterophylum sclare)
  7. Ikan Zebra (Pseudotrophus zebra)
  8. Ikan Neon (Pracheinodon innesi)

Diet Rasulullah

*JENIS MAKANAN*

Rupanya tanpa kita sadari, dalam makanan yang kita makan sehari-hari, kita tak boleh sembarangan. Hal inilah penyebab terjadinya berbagai penyakit antara lain penyakit kencing manis, lumpuh, sakit jantung, keracunan makanan dan lain2 penyakit. Apabila anda telah mengetahui ilmu ini, tolonglah ajarkan kepada yg lainnya.
Ini pun adalah diet Rasullulah SAW kita juga. Ustaz Abdullah Mahmood mengungkapkan, Rasullulah tak pernah sakit perut sepanjang hayatnya karena pandai menjaga makanannya sehari-hari. Insya Allah kalau anda ikut diet Rasullullah ini, anda takkan menderita sakit perut ataupun keracunan makanan.

Jangan makan SUSU bersama DAGING
Jangan makan DAGING bersama IKAN
Jangan makan IKAN bersama SUSU
Jangan makan AYAM bersama SUSU
Jangan makan IKAN bersama TELUR
Jangan makan IKAN bersama DAUN SALAD
Jangan makan SUSU bersama CUKA
Jangan makan BUAH bersama SUSU CTH :- KOKTEL

CARA Makan RASULULLAH

*CARA MAKAN*
- JANGAN MAKAN BUAH SETELAH MAKAN NASI , SEBALIKNYA MAKANLAH BUAH TERLEBIH DAHULU, BARU MAKAN NASI.
- TIDUR 1 JAM SETELAH MAKAN TENGAH HARI.
- JANGAN SESEKALI TINGGAL MAKAN MALAM . BARANG SIAPA YG TINGGAL MAKAN MALAM DIA AKAN DIMAKAN USIA DAN KOLESTEROL DALAM BADAN AKAN BERGANDA.
Nampak memang sulit.. tapi, kalau tak percaya...cobalah.................................Pengaruhnya tidak dalam jangka pendek.... Akan berpengaruh bila kita sudah tua nanti.
- Dalam kitab juga melarang kita* makan makanan darat bercampur dengan makanan laut. *
Nabi pernah mencegah kita makan ikan bersama susu. karena akan cepat mendapat penyakit. Ini terbukti oleh ilmuwan yang menemukan bahwa dalam daging ayam mengandung ion+ sedangkan dalam ikan mengandung ion-, jika dalam makanan kita ayam bercampur dengan ikan maka akan terjadi reaksi biokimia yang akan dapat merusak usus kita.
- *Al-Quran Juga mengajarkan kita menjaga kesehatan spt membuat amalan antara lain: *
- *Mandi Pagi sebelum subuh, *sekurang kurangnya sejam sebelum matahari terbit. Air sejuk yang meresap kedalam badan dapat mengurangi penimbunan lemak. Kita boleh saksikan orang yang mandi pagi kebanyakan badan tak gemuk.
- Rasulullah mengamalkan *minum segelas air sejuk *(bukan air es) setiap pagi. Mujarabnya Insya Allah jauh dari penyakit (susah mendapat sakit).
- Waktu sembahyang subuh disunatkan kita bertafakur (yaitu *sujud sekurang kurangnya semenit *setelah membaca doa). Kita akan terhindar dari sakit kepala atau migrain. Ini terbukti oleh para ilmuwan yang membuat kajian kenapa dalam sehari perlu kita sujud. Ahli-ahli sains telah menemui beberapa milimeter ruang udara dalam saluran darah di kepala yg tidak dipenuhi darah. Dengan bersujud maka darah akan mengalir keruang tersebut.
- Nabi juga mengajar kita *makan dengan tangan* *dan *bila habis hendaklah *menjilat jari.* Begitu juga ahli saintis telah menemukan bahwa enzyme banyak terkandung di celah jari jari, yaitu 10 kali ganda terdapat dalam air liur. (enzyme sejenis alat percerna makanan)

Sistem Informasi Geografi (SIG)

Sistem Informasi Geografi (SIG) atau Geographic Information System (GIS) adalah suatu sistem informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data yang bereferensi spasial atau berkoordinat geografi atau dengan kata lain suatu SIG adalah suatu sistem basis data dengan kemampuan khusus untuk menangani data yang bereferensi keruangan (spasial) bersamaan dengan seperangkat operasi kerja (Barus dan Wiradisastra, 2000). Sedangkan menurut Anon (2001) Sistem Informasi geografi adalah suatu sistem Informasi yang dapat memadukan antara data grafis (spasial) dengan data teks (atribut) objek yang dihubungkan secara geogrfis di bumi (georeference). Disamping itu, SIG juga dapat menggabungkan data, mengatur data dan melakukan analisis data yang akhirnya akan menghasilkan keluaran yang dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan pada masalah yang berhubungan dengan geografi.


Teknologi Sistem Informasi Geografis dapat digunakan untuk investigasi ilmiah, pengelolaan sumber daya, perencanaan pembangunan, kartografi dan perencanaan rute. Misalnya, SIG bisa membantu perencana untuk secara cepat menghitung waktu tanggap darurat saat terjadi bencana alam, atau SIG dapat digunaan untuk mencari lahan basah (wetlands) yang membutuhkan perlindungan dari polusi.

Sistem Informasi Geografis dibagi menjadi dua kelompok yaitu sistem manual (analog), dan sistem otomatis (yang berbasis digital komputer). Perbedaan yang paling mendasar terletak pada cara pengelolaannya. Sistem Informasi manual biasanya menggabungkan beberapa data seperti peta, lembar transparansi untuk tumpang susun (overlay), foto udara, laporan statistik dan laporan survey lapangan. Kesemua data tersebut dikompilasi dan dianalisis secara manual dengan alat tanpa komputer. Sedangkan Sistem Informasi Geografis otomatis telah menggunakan komputer sebagai sistem pengolah data melalui proses digitasi. Sumber data digital dapat berupa citra satelit atau foto udara digital serta foto udara yang terdigitasi. Data lain dapat berupa peta dasar terdigitasi (Nurshanti, 1995).

Pengertian GIS/SIG saat ini lebih sering diterapkan bagi teknologi informasi spasial atau geografi yang berorientasi pada penggunaan teknologi komputer. Dalam hubungannya dengan teknologi komputer, Arronoff (1989) dalam Anon (2003) mendifinisikan SIG sebagai sistem berbasis komputer yang memiliki kemampuan dalam menangani data bereferensi geografi yaitu pemasukan data, manajemen data (penyimpanan dan pemanggilan kembali), memanipulasi dan analisis data, serta keluaran sebagai hasil akhir (output). Sedangkan Burrough, 1986 mendefinisikan Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai sistem berbasis komputer yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, mengelola, menganalisis dan mengaktifkan kembali data yang mempunyai referensi keruangan untuk berbagai tujuan yang berkaitan dengan pemetaan dan perencanaan. Komponen utama Sistem Informasi Geografis dapat dibagi kedalam 4 komponen utama yaitu: perangkat keras (digitizer, scanner, Central Procesing Unit (CPU), hard-disk, dan lain-lain), perangkat lunak (ArcView, Idrisi, ARC/INFO, ILWIS, MapInfo, dan lain-lain), organisasi (manajemen) dan pemakai (user). Kombinasi yang benar antara keempat komponen utama ini akan menentukan kesuksesan suatu proyek pengembangan Sistem Informasi Geografis.

Aplikasi SIG dapat digunakan untuk berbagai kepentingan selama data yang diolah memiliki refrensi geografi, maksudnya data tersebut terdiri dari fenomena atau objek yang dapat disajikan dalam bentuk fisik serta memiliki lokasi keruangan (Indrawati, 2002).

Tujuan pokok dari pemanfaatan Sistem Informasi Geografis adalah untuk mempermudah mendapatkan informasi yang telah diolah dan tersimpan sebagai atribut suatu lokasi atau obyek. Ciri utama data yang bisa dimanfaatkan dalam Sistem Informasi Geografis adalah data yang telah terikat dengan lokasi dan merupakan data dasar yang belum dispesifikasi (Dulbahri, 1993).

Data-data yang diolah dalam SIG pada dasarnya terdiri dari data spasial dan data atribut dalam bentuk digital, dengan demikian analisis yang dapat digunakan adalah analisis spasial dan analisis atribut. Data spasial merupakan data yang berkaitan dengan lokasi keruangan yang umumnya berbentuk peta. Sedangkan data atribut merupakan data tabel yang berfungsi menjelaskan keberadaan berbagai objek sebagai data spasial.
Penyajian data spasial mempunyai tiga cara dasar yaitu dalam bentuk titik, bentuk garis dan bentuk area (polygon). Titik merupakan kenampakan tunggal dari sepasang koordinat x,y yang menunjukkan lokasi suatu obyek berupa ketinggian, lokasi kota, lokasi pengambilan sample dan lain-lain. Garis merupakan sekumpulan titik-titik yang membentuk suatu kenampakan memanjang seperti sungai, jalan, kontus dan lain-lain. Sedangkan area adalah kenampakan yang dibatasi oleh suatu garis yang membentuk suatu ruang homogen, misalnya: batas daerah, batas penggunaan lahan, pulau dan lain sebagainya.

Struktur data spasial dibagi dua yaitu model data raster dan model data vektor. Data raster adalah data yang disimpan dalam bentuk kotak segi empat (grid)/sel sehingga terbentuk suatu ruang yang teratur. Data vektor adalah data yang direkam dalam bentuk koordinat titik yang menampilkan, menempatkan dan menyimpan data spasial dengan menggunakan titik, garis atau area (polygon) (Barus dan Wiradisastra, 2000).

Lukman (1993) menyatakan bahwa sistem informasi geografi menyajikan informasi keruangan beserta atributnya yang terdiri dari beberapa komponen utama yaitu:
1. Masukan data merupakan proses pemasukan data pada komputer dari peta (peta topografi dan peta tematik), data statistik, data hasil analisis penginderaan jauh data hasil pengolahan citra digital penginderaan jauh, dan lain-lain. Data-data spasial dan atribut baik dalam bentuk analog maupun data digital tersebut dikonversikan kedalam format yang diminta oleh perangkat lunak sehingga terbentuk basisdata (database). Menurut Anon (2003) basisdata adalah pengorganisasian data yang tidak berlebihan dalam komputer sehingga dapat dilakukan pengembangan, pembaharuan, pemanggilan, dan dapat digunakan secara bersama oleh pengguna.
2. Penyimpanan data dan pemanggilan kembali (data storage dan retrieval) ialah penyimpanan data pada komputer dan pemanggilan kembali dengan cepat (penampilan pada layar monitor dan dapat ditampilkan/cetak pada kertas).
3. Manipulasi data dan analisis ialah kegiatan yang dapat dilakukan berbagai macam perintah misalnya overlay antara dua tema peta, membuat buffer zone jarak tertentu dari suatu area atau titik dan sebagainya. Anon (2003) mengatakan bahwa manipulasi dan analisis data merupakan ciri utama dari SIG. Kemampuan SIG dalam melakukan analisis gabungan dari data spasial dan data atribut akan menghasilkan informasi yang berguna untuk berbagai aplikasi
4. Pelaporan data ialah dapat menyajikan data dasar, data hasil pengolahan data dari model menjadi bentuk peta atau data tabular. Menurut Barus dan wiradisastra (2000) Bentuk produk suatu SIG dapat bervariasi baik dalam hal kualitas, keakuratan dan kemudahan pemakainya. Hasil ini dapat dibuat dalam bentuk peta-peta, tabel angka-angka: teks di atas kertas atau media lain (hard copy), atau dalam cetak lunak (seperti file elektronik).

Menurut Anon (2003) ada beberapa alasan mengapa perlu menggunakan SIG, diantaranya adalah:
1. SIG menggunakan data spasial maupun atribut secara terintegrasi
2. SIG dapat digunakansebagai alat bantu interaktif yang menarik dalam usaha meningkatkan pemahaman mengenai konsep lokasi, ruang, kependudukan, dan unsur-unsur geografi yang ada dipermukaan bumi.
3. SIG dapat memisahkan antara bentuk presentasi dan basis data
4. SIG memiliki kemampuan menguraikan unsur-unsur yang ada dipermukaan bumi kedalam beberapa layer atau coverage data spasial
5. SIG memiliki kemapuan yang sangat baik dalam memvisualisasikan data spasial berikut atributnya
6. Semua operasi SIG dapat dilakukan secara interaktif
7. SIG dengan mudah menghsilkan peta-peta tematik
8. semua operasi SIG dapat di costumize dengan menggunakan perintah-perintah dalam bahaa script.
9. Peragkat lunak SIG menyediakan fasilitas untuk berkomunikasi dengan perangkat lunak lain
10. SIG sangat membantu pekerjaan yang erat kaitannya dengan bidang spasial dan geoinformatika.

Barus dan Wiradisastra (2000) juga mengungkapkan bahwa SIG adalah alat yang handal untuk menangani data spasial, dimana dalam SIG data dipelihara dalam bentuk digital sehingga data ini lebih padat dibanding dalam bentuk peta cetak, tabel atau dalam bentuk konvensional lainnya yang akhirnya akan mempercepat pekerjaan dan meringankan biaya yang diperlukan.

Sarana utama untuk penanganan data spasial adalah SIG. SIG didesain untuk menerima data spasial dalam jumlah besar dari berbagai sumber dan mengintergrasikannya menjadi sebuah informasi, salah satu jenis data ini adalah data pengindraan jauh. Pengindraan jauh mempunyai kemampuan menghasilkan data spasial yang susunan geometrinya mendekati keadaan sebenarnya dengan cepat dan dalam jumlah besar. Barus dan Wiradisastra (2000) mengatakan bahwa SIG akan memberi nilai tambah pada kemampuan pengindraan jauh dalam menghasilkan data spasial yang besar dimana pemanfaatan data pengindraan jauh tersebut tergantung pada cara penanganan dan pengolahan data yang akan mengubahnya menjadi informasi yang berguna.

Gelombang Air Laut

Gelombang adalah peristiwa naik turunnya permukan air laut dari ukuran kecil (riak) sampai yang paling panjang (pasang surut). Gelombang yang terjadi di perairan Teluk Pelabuhan Ratu merupakan gelombang hasil rambatan yang terjadi di samudera Indonesia. Gelombang ini dipengaruhi oleh kondisi topografi dasar laut dan keadaan angin. Hasil pengamatan memperlihatkan bahwa keadaan gelombang tertinggi terjadi pada periode bulan desember sampai februari (musim barat), ketinggian gelombang mencapai 1,5 m – 2 m. Sedangkan pada bulan lainnya tinggi gelombang yang tercatat kurang dari 1,5 meter (Nurjaya,1993).

Penyebab utama terjadinya gelombang adalah angin. Gelombang dipengaruhi oleh kecepatan angin, lamanya angin bertiup, dan jarak tanpa rintangan saat angin bertiup (fetch). Gelombang terdiri dari panjang gelombang, tinggi gelombang, periode gelombang, kemiringan gelombang dan frekuensi gelombang. Panjang gelombang adalah jarak berturut-turut antara dua puncak atau dua buah lembah. Tinggi gelombang adalah jarak vertikal antara puncak dan lembah gelombang. Periode gelombang adalah waktu yang dibutuhkan gelombang untuk kembali pada titik semula. Kemiringan gelombang adalah perbandingan antra tinggi dan panjang gelombang. Frekuensi gelombang adalah jumlah gelombang yang terjadi dalam satu satuan waktu.

Pada hakikatnya, gelombang yang terbentuk oleh hembusan angin akan merambat lebih jauh dari daerah yang menimbulkan angin tersebut. Hal ini yang menyebabkan daerah di pantai selatan Pulau Jawa memiliki gelombang yang besar meskipun angin setempat tidak begitu besar. Gelombang besar yang datang itu bisa merupakan gelombang kiriman yang berasal dari badai yang terjadi jauh dibagian selatan Samudera Hindia.

Sekilas Oseanografi Pelabuhan Ratu

Oseanografi adalah ilmu yang mempelajari tentang laut baik dari segi kimia, fisika, maupun biologinya. Parameter yang diamati di Perairan Teluk Pelabuhan Ratu adalah sifat-sifat fisika yang terjadi di lautan, antar lautan dengan atmosfer dan daratan, antara lain suhu, arus, gelombang, pasang surut dan angin. Sedangkan beberapa parameter kimia yang dapat diamati Perairan Teluk Pelabuhan Ratu yaitu salinitas dan oksigen terlarut (DO). Parameter lainnya yaitu parameter biologi. Parameter biologi meliputi komposisi organisme, habitat, dan lain-lain. Parameter-parameter tersebut sangat menentukan bagaimana bentuk dari pantai, sedimen, permukaan dasar laut, dan bagaimana biota hidup didalamnya.


Perairan Teluk Pelabuhan Ratu merupakan salah satu bukti bahwa parameter-parameter tersebut mempengaruhi pantai. Gelombang yang terjadi di teluk ini termasuk golongan transisi dan memiliki panjang gelombang yang besar dalam hubungannya dengan frekuensi yang kecil. Salah satu penyebabnya adalah adanya gaya gesek yang terjadi pada dasar perairan. Hal tersebut dapat mengakibatkan proses abrasi dan sedimentasi. Di pantai ini telah terbukti bahwa terjadi dua fenomena sekaligus, yaitu proses abrasi dan proses sedimentasi karena terjadinya pemusatan energi dan penyebaran energi oleh gelombang. Fenomena abrasi dan sedimentasi ini disebabkan oleh energi yang lebih besar daripada arus dalam dan secara umum kecenderungan abrasi lebih besar dari sedimentasi.
Teluk Pelabuhan Ratu merupakan teluk terbesar di pantai selatan Pulau Jawa yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia. Secara geografis, Teluk Pelabuhan Ratu terletak pada posisi 6° 57’ sampai 7° 07’ LS dan 106° 22’ sampai 106° 33’ BT dengan panjang garis pantai 105 km. Perairan Teluk Pelabuahan Ratu merupakan tempat bermuaranya empat sungai, yakni sungai Cimandiri, sungai Cibareno, sungai Cilentuk, dan sungai Cikanteh. Kecamatan Pelabuhan Ratu berbatasan dengan Kecamatan Ciladang disebelah utara, Kecamatan Ciemas disebelah selatan, Kecamatan Cisolok disebelah barat, Kecamatan Wanasciara disebelah timur, dan Samudera Hindia di sebelah barat daya.
Dasar perairan di Pelabuahan Ratu cukup curam dengan kedalaman antara 3-4 m sampai 200 m. Pelabuahan Ratu juga termasuk salah satu daerah tempat pelelangan ikan di Jawa Barat.

SUHU adalah suatu besaran fisika yang menyatakan banyaknya bahang yang terkandung dalam suatu benda. Secara alamiah sumber utama bahang dalam air laut adalah matahari. Setiap detik matahari memancarkan bahang sebesar 1026 kalori dan setiap tempat dibumi yang tegak lurus ke matahari akan menerima bahang sebanyak 0.033 kalori/detik. Pancaran energi matahari ini akan sampai kebatas atas atmosfir bumi rata- rata sekitar 2 kalori/cm2/menit. Pancaran energi ini juga sampai ke permukaan laut dan diserap oleh massa air (Meadous and Campbell,1993).

Kisaran suhu pada daerah tropis relatif stabil karena cahaya matahari lebih banyak mengenai daerah ekuator daripada daerah kutub. Hal ini dikarenakan cahaya matahari yang merambat melalui atmosfer banyak kehilangan panas sebelum cahaya tersebut mencapai kutub. Suhu di lautan kemungkinan berkisar antara -1.87°C (titik beku air laut) di daerah kutub sampai maksimum sekitar 42°C di daerah perairan dangkal (Hutabarat dan Evans, 1986).

Sebaran suhu secara menegak ( vertikal) diperairan Indonesia terbagi atas tiga lapisan, yakni lapisan hangat di bagian teratas atau lapisan epilimnion dimana pada lapisan ini gradien suhu berubah secara perlahan, lapisan termoklin yaitu lapisan dimana gradien suhu berubah secara cepat sesuai dengan pertambahan kedalaman, lapisan dingin di bawah lapisan termoklin yang disebut juga lapisan hipolimnion dimana suhu air laut konstan sebesar 4ºC. Pada lapisan termoklin memiliki ciri gradien suhu yaitu perubahan suhu terhadap kedalaman sebesar 0.1ºC untuk setiap pertambahan kedalaman satu meter (Nontji,1987).

Suhu menurun secara teratur sesuai dengan kedalaman. Semakin dalam suhu akan semakin rendah atau dingin. Hal ini diakibatkan karena kurangnya intensitas matahari yang masuk kedalam perairan. Pada kedalaman melebihi 1000 meter suhu air relatif konstan dan berkisar antara 2°C – 4°C (Hutagalung, 1988)

Suhu mengalami perubahan secara perlahan-lahan dari daerah pantai menuju laut lepas. Umumnya suhu di pantai lebih tinggi dari daerah laut karena daratan lebih mudah menyerap panas matahari sedangkan laut tidak mudah mengubah suhu bila suhu lingkungan tidak berubah. Di daerah lepas pantai suhunya rendah dan stabil.

Lapisan permukaan hingga kedalaman 200 meter cenderung hangat, hal ini dikarenakan sinar matahari yang banyak diserap oleh permukaan. Sedangkan pada kedalaman 200-1000 meter suhu turun secara mendadak yang membentuk sebuah kurva dengan lereng yang tajam. Pada kedalaman melebihi 1000 meter suhu air laut relatif konstan dan biasanya berkisar antara 2-4o C (sahala hutabarat,1986).

Faktor yang memengaruhi suhu permukaan laut adalah letak ketinggian dari permukaan laut (Altituted), intensitas cahaya matahari yang diterima, musim, cuaca, kedalaman air, sirkulasi udara, dan penutupan awan (Hutabarat dan Evans, 1986).

Cara membuat daftar isi otomatis Dgn MS Word 2007

Quantcast

Sering kali kita mengalami kesulitan saat harus membuat daftar isi. Banyak orang yang belum tahu bahwa MS word, baik 2003 maupun versi 2007 mampu membatu kita membuat daftar isi otomatis. Saya masih teringat saat saya masih membuatnya dengan manual. Repot melihat satu persatu topik dan halamannya. Karena saya tidak teliti, kadang-kadang ada topik yang hilang, ato malah salah halaman. Belum lagi draf makalah kita akan di edit, wah ribet sekali harus susun daftar isi ulang. Bagi anda yang belum tahu kemampuan MS word, mudah-mudahan tutorial ini dapat membantu menambah kebingungan anda.


1. Buat style dari masing-masing bagian yang akan dimasukkan ke dalam daftar isi.

a. Bagian judul
– Blok judul

– Atur format huruf sesuai dengan keinginan, seperti ukuran huruf, center, dll -> Klik styles pada panah ketiga terbawah.


- Klik save selection as a new quick styles => isi nama stye, contoh: judul

b. Sub bab
Blok sub judul => ikuti seperti langkah-langkah serupa di atas.
Akhirnya sampai pada Klik save selection as a new quick styles => isi nama stye, contoh: subjudul1

c. Sub sub bab
Blok sub sub judul => ikuti seperti langkah-langkah serupa di atas.
Akhirnya sampai pada Klik save selection as a new quick styles =>isi nama stye, contoh: subjudul2

2. Buat semua bagian (judul, sub judul, sub sub judul) sesuai dengan style yang sudah di buat misalnya sub judul: rumusan masalah
Blok sub judul: rumusan masalah

Begitu juga dengan bagian yang lain. Sampai ke bawah. Disarankan untuk tidak menggunakan nomor otomatis dalam penomoran sub bab ataupun sub sub bab

Bila telah membuat style pada semua bagian, kita sudah bisa membuat daftar isi..
Buat halaman baru di awal, sebagai halaman Daftar Isi:
Page layout => breaks => newpage
Tulis judul daftar isi
buat style untuk daftar isi dgn style yang sesuai, dalam hal ini style judul

Cara membuat daftar isi:
References => table of content => insert table of content => option => isi sesuai dengan bagian style yang ingin kita masukkan ke daftar isi. dalam hal ini contohnya (judul, sub judul, sub sub judul). Isi 1, 2 atau 3 dst sesuai dengan keinginan kita menjorokkan bagian ini. => ok => ok
Langsung jadi daftar isi => edit seperlunya.



3. Bagaimana bila terjadi penambahan sub judul?
Yang harus dilakukan cukup Klik mouse bagian kanan pada daftar isi yang telah jadi => Update field => update entire table => OK

4. Bagaimana bila terjadi perubahan pada nomor halaman ?
Yang harus dilakukan cukup Klik mouse bagian kanan => Update field => update page number only => OK

5. Apa bisa membuat Daftar tabel, Daftar Gambar dll ?
Bisa, prinsipnya bahwa setiap bagian (judul tabel, judul ganbar, judul lampiran) masing-masing harus dibuat style.
Langkah selanjutnya tinggal membuat Halaman Baru (lihat bagian 2) untuk masing-masing Daftar, yang selanjutnya tinggal membuat TOC seperti langkahi bagian 2.
Bila muncul Pesan di bawah, pilih No.

Semoga bermanfaat…

MEMBUAT PAGE NUMBER SKRIPSI

Dalam membuat nomor halaman di Microsoft Word memang terbilang “gampang-gampang susah”. Apalagi untuk pembuatan skripsi atau makalah yang disusun berdasarkan Bab, Sub Bab, dan seterusnya yang memerlukan nomor halaman. Penomoran ini sebenarnya bisa diakali dengan membuat file-file terpisah dari setiap Bab. Dengan file yang terpisah ini, akan lebih mudah dalam mengatur nomor halaman. Selain itu juga untuk keamanan file yang kita buat. Apabila satu file rusak terkena virus atau lain hal, tidak menghilangkan seluruh data atau Bab.
Yang akan disajikan disini adalah membuat nomor halaman dengan keseluruhan Bab dalam satu file. Memang agak rumit sebab kita mesti mengetahui istilah-istilah yang berhubungan dengan halaman. Tutorial ini dibuat dengan menggunakan Microsoft Word 2007. Caranya adalah sebagai berikut:
Letakkan kursor pada halaman pertama (page 1).
Pilih menu Insert > Page Number > Top of Page > Plain number 3.
Maka muncul nomor halaman di bagian kanan atas. Pada penulisan skripsi, biasanya halaman yang terdapat judul Bab akan disisipkan nomor halaman di bagian tengah bawah. Bagaimana membuatnya karena kita sudah memformat nomor halaman pada bagian kanan atas. Berikut ini caranya:
Masih di tab menu Insert, pilih Header > Edit header atau klik ganda pada nomor halaman yang tadi telah dibuat. Maka muncul tab menu Design.
Tandai pilihan Different First Page, maka nomor halaman satu akan hilang.
Coba Anda pindahkan ke halaman dua. Di bagian kanan atas masih terlihat nomor halaman 2. Begitu juga nomor halaman selanjutnya masih bisa dilihat. Sekarang membuat nomor halaman satu pada bagian tengah bawah. Caranya:
Pilih menu Insert > Page Number > Bottom of Page > Plain number 2.
Maka muncul nomor halaman satu di bagian tengah bawah.
Anda akan lihat pada halaman selanjutnya tidak terdapat nomor halaman di bagian tengah bawah. Selesai untuk Bab Satu.
Untuk Bab Dua dan seterusnya dipakai cara seperti di bawah ini. Namun sebelumnya harus dipecah menjadi halaman baru berikutnya (section) baru. Anda dapat melihat indikator halaman di bagian kiri bawah.
Tertera Section: 1 Page: 1 of 1.
Bila tulisan section tidak muncul, klik kanan pada bar dimana tulisan Page: 1 of 1 berada, tandai Section. Maka muncul tulisan Section: 1. Anda akan mengerti hal ini dalam tulisan selanjutnya.
Sekarang kita akan membuat section 2, berguna untuk membuat nomor halaman yang berbeda di bagian tengah bawah.
Simpan kursor pada halaman terakhir dari Bab Satu.
Pilih tab menu Page Layout > Breaks > Next Page.
Otomatis format nomor halaman akan persis sama seperti pada section 1. Anda lihat pada bar info di bawah, terlihat keterangan Section: 2 Page: 1 of 1.
Sekarang kita ubah nomor halamannya menjadi berurutan dari sebelumnya.
Lihat nomor halaman terakhir Bab Satu sebelum Bab Dua. Misalnya halaman terakhir Bab Satu bernomor 11. Maka halaman awal Bab Dua kita buat bernomor 12.
Simpan kursor pada halaman awal Bab Dua.
Pilih tab menu Insert > Page Number > Format Page Number, pada pilihan Page numbering tandai Start at … (isikan angka 12).
Klik OK।

 

W3C Validations

Cum sociis natoque penatibus et magnis dis parturient montes, nascetur ridiculus mus. Morbi dapibus dolor sit amet metus suscipit iaculis. Quisque at nulla eu elit adipiscing tempor.

Usage Policies